DKK, Ykk Bapak/Ibu/ Saudara
Mitra Sekerja Tiranus
Perkuliahan Semester Ganjil 2025-2026 di STA Tiranus sudah berjalan hampir satu setengah bulan. Bersamaan dengan awal perkuliahan regular program sarjana, perkuliahan program magister dengan sistem blended learning juga sudah menuntaskan kegiatan diskusi-diskusi kelasnya.
Biasanya pada awal semester khususnya program sarjana para mahasiswa harus berjuang ekstra untuk beradaptasi dengan situasi dan model pembelajaran yang cukup berbeda dengan
pembelajaran sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas. Ketatnya peraturan dan tugas-tugas studi menjadi ujian awal keteguhan panggilan mereka. Selain tentunya masalah kepastian dukungan biaya studi yang umumnya mereka berasal dari keluarga- keluarga terbatas ekonominya juga menambah pergumulan tersendiri. Sebagaimana saya sudah menceritakan pergumulan mereka tersebut khususnya para mahasiswa program sarjana pada waktu-waktu yang lalu. Memang hampir 97 % mahasiswa program sarjana menjalani studinya berkat
dukungan beasiswa dari bapak/ ibu/ saudara rekan sekerja. Sangat berterima kasih selalu atas hal itu. Dukungan bapak/ ibu/ saudara sekalian merupakan investasi bagi Kerajaan Allah yang tak ternilai. Hal itu akan tertampak di hadapan tahta Yesus Kristus kelak.
Kendatipun dalam lima hari belajar yakni dari Senin hingga Jum’at mahasiswa berjuang dari semester ke semester mengerjakan banyak tanggung jawab dan melatih pengekangan diri dalam banyak hal melalui aturan-aturan yang dicanangkan, namun syukur bahwa pada hari-hari week-end mereka tetap aktif pergi ke gereja-gereja lokal di sekitar Cimahi dan Bandung.
Berbagai gereja lokal dari beragama denominasi cukup respek dengan pelayanan para mahasiswa kita. Pelayanan para mahasiswa di akhir pekan tersebut juga diperhitungkan nilainya sebobot satu satuan kredit semester (SKS). Di gereja-gereja lokal, mereka mengambil peran mulai sebagai guru sekolah minggu, pemimpin pujian, dan bahkan terkadang diberi kesempatan berkhotbah oleh pihak gembala setempat.
Dari dua puluh tiga mahasiswa baru program sarjana yang sedang menapaki pengalaman pertama dan awal pembentukan di STA Tiranus telah menyampaikan ragam kesan yang menarik untuk disimak. Saudara Hansen Austin Sudih misalnya, ia menyampaikan komentarnya, bahwa suasana di Tiranus menyenangkan oleh karena sekolah ini bercorak interdenominasi dan mahasiswanya berlatar-belakang dari suku dan budaya yang berbeda-beda. Hansen sendiri
berasal dari suku Tiong Hoa. Dirinya merupakan mahasiswa baru yang domisili keluarganya paling dekat dengan kampus, yakni dari Baros, Cihami. Dia mengakui bahwa awal masuk Tiranus bergumul dengan alergi dingin pasca-operasi hidungnya, juga tambah lagi harus beradaptasi dengan teman-temannya yang berasal ragam budaya. Banyak kejutan-kejutan yang ditemuinya.
Berbeda dengan Hansen, yakni saudara Welius. Mahasiswa baru dengan nama lengkap Welius Balingga dalam foto insert tersebut di atas merupakan mahasiswa berasal dari daerah terjauh, jika diukur dari posisi Kampus Tiranus. Kabupaten Yahukimo di Propinsi Papua Pegunungan yang berjarak kurang lebih 6000 km dari Tiranus merupakan tempat dimana dia
dilahirkan dan dibesarkan. Umumnya kita mengenal daerah itu melalui surat kabar atau mass-media, sebagai daerah sulit dan sering dilanda bencana alam, baik banjir maupun kelaparan. Jarak jauh dan dari latar belakang yang sulit tidak memupuskan semangatnya untuk datang ke Jawa Barat, agar bisa studi di Tiranus. Kesan-kesannya selama minggu-minggu awal perkuliahan cukup positif. Dia merasa bahwa dirinya disambut dan seperti hidup baru ketika mengikuti serangkaian proses belajar di kampus yang bernuansa alami dan hijau ini. Dia mudah bergaul dan tidak canggung dengan
teman-teman dari suku-suku lain.
Saudara Hansen dan Welius, tentunya sebagian kisah dan kesan dari mahasiswa-masiswa baru yang Tuhan telah utus untuk dibimbing di Cihanjuang. Masih banyak kisah dan kesan yang lain.
Kiranya menjadi harapan dan doa kita bersama, bahwa kesan-kesan awal dari para mahasiswa baru berlanjut dengan kesunggukan akan penggilan Tuhan, serta tergenapinya komitmen mereka melalui penyelesaian studi secara on-time dan hingga lahirnya karya-karya mulia bagi misi-Nya.
Mengakhiri berita singkat dari kami tentang dinamika-dinamika awal yang dihadapi para mahasiswa baru angkatan 2025-2026 ini, mari kita terus mengkokohkan panggilan mulia-Nya melalui kita dalam wujud kerjasama, pengorbanan, dan sinergi yang semakin hebat hingga selesai misi-Nya di dunia ini. Mulialah Dia – Tuhan Yesus Kristus, Sang Alfa dan Omega!
Salam Semangat, Hangat dan Hormat.
Dr. Mika Sulistiono
NUPTK 6242744645130113