Cihanjuang, 26 Juni 2024
“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit- penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang”
(Lukas 9:1-2).
Bersyukur, lebih dari satu minggu yang lalu kami telah menyelenggarakan Wisuda ke-49 dan merayakan Dies Natalis ke-58 STA Tiranus.
Dalam usia yang sudah cukup “lanjut”, Tuhan Yesus kembali mempercayakan Tiranus untuk mewisudakan dan sekaligus mengutus tiga puluh tujuh lulusan, baik dari Program Sarjana pun Program Pasca-Sarjana. Mereka kini sudah berangat menuju ke berbagai tempat, bentuk, dan denonimasi pelayanan demi andil penuntasan
“Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit- penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang”
(Lukas 9:1-2).
Amanat Agung-Nya. Acara rutin tahunan tersebut terasa bertambah lengkap, oleh adanya acara peresmian monumen kenangan alm Prof. Dr. W.S. Heath yang diletakkan di tengah taman kampus. Monumen tersebut semata-mata untuk menjadi pemantik dan peringatan tentang semangat misi dan beban beliau untuk mewartakan kabar baik dari Tuhan Yesus di negeri ini melalui pendirian Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus bagi generasi penerus di Tiranus.
Sebagaimana Tuhan Yesus telah memanggil dan mengutus, serta memperlengkapi para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah (Lukas 9:1-2), demikian pula bapak/ ibu/ saudara yang telah mendapatkan hak istimewa memberi andil dalam doa, daya, dan dana bersama kami dosen dan tendik di Tiranus telah dilayakkan untuk menyiapkan dan memperlengkapi para wisudawan dengan sebaik mungkin bagi panggilan misi Tuhan Yesus. Kita meyakini bahwa ke-37 lulusan itu telah
memperoleh dan menikmati – bukan hanya kecukupan ilmu bagi usaha pemberitaan kabar baik tentang Tuhan Yesus Kristus bagi dunia – namun melalui dinamika proses pembelajaran di kampus Tiranus
nan hijau, mereka juga mengalami tempaan untuk menjadi pemberita yang setia, berintegritas dan militan dalam mewartakan kemuliaan Injil. Tingkatan kecukupan ilmu dan kecakapan perilaku dalam pemberitaan Firman telah diusahakan selama masa studi. Namun
sustainabilitas sebagai seorang pemberita yang dipimpin Roh Kristus akan teruji oleh waktu dan ragam keadaan. Itu sebabnya, kami dalam acara wisuda dan dies natalis mendorong para wisudawan tetap mengembangkan agilitas dan resiliensi yang tak lekang oleh segala situsi
di lapangan pelayanan masing-masing. Marilah kita tetap mendoakan, memantau, dan mendukung mereka senantiasa!
Tiga puluh tujuh mahasiswa telah berubah status menjadi alumni dan masuk ke dunia pelayanan nyata. Namun kini – sementara saya menuangkan DKK ini – ada sejumlah mahasiswa baru sedang berdatangan untuk siap mengikuti proses pembentukan sebagai calon pengemban
misi Tuhan berikutnya, baik sebagai mahasiswa baru dalam Program Sarjana maupun Program Pas- ca Sarjana. Tahun ajaran baru 2024-2025 ini, Tuhan mempercayakan kepada kita untuk membina kurang lebih 20 mahasiswa baru untuk Program Sarjana dan 18 mahasiswa baru Program Pasca Sarjana (Magister). Sebenarnya secara fasilitas dan kecukupan tenaga pendidik, STA Tiranus masih bisa menampung lebih dari yang ada sekarang, namun karena terbatasnya ketersediaan beasiswa bagi mahasiswa pada Program Sarjana yang umumnya dari keluarga-keluarga sederhana, maka untuk sementara kami merasa masih proposional jumlah mahasiswa baru yang masuk. Kami berharap tahun-tahun mendatang masih bisa banyak mahasiswa baru yang bergabung dengan proses pimbanaan di Tiranus.
Sebagai apresiasi dan rasa syukur kita atas kehadiran dua puluh mahasiswa baru dari Program Sarjana dan delapan belas mahasiswa baru dari Program Pasca Sarjana (Magister), mari kita mendoakan mereka, agar mereka memiliki keteguhan dan komitmen tinggi untuk menjalani proses pembentukan selama di Tiranus. Jose Rizal – Pahlawan kebangggaan Bangsa Filipina – pernah mengatakan bahwa setiap batu entah besar ataupun kecil telah memberikan andil untuk menyokong kekuatan dan keindahan suatu monumen. Monumen-monumen zaman dahulu dibangun dari banyak batu yang ukuran dan bentuknya tidak ada yang sama satu dengan yang lain. Tidak seperti monumen
-monumen sekarang yang didesain dari sejumlah bata merah atau batako dengan ukuran dan bentuk yang sama. Demikianlah halnya pelayanan kita bersama di Tiranus, secara khusus pelayanan dalam pembentukan dan penyiapan calon-calon pengemban misi-Nya. Pelayanan kita adalah pelayanan kekompakan dan andil dari masing-masing kita dalam bentuk apapun dan seberapapun.
Akhir kata: “Terpujilah Tuhan Sang Penganugerah dan Pemberi Kepercayaan pada kita semua yang adalah hamba-hamba-Nya!”.
Salam Hormat.
Dr. Mika Sulistiono.
NIDN: 2310096602