DKK Maret 2025

Share on facebook
Share on pinterest
Share on twitter
Beberapa hari lalu saya membaca berita lama yang diturunkan Sindu News tanggal 17 Maret 2025, tentang tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh Daniel Kahneman saat usia sudah mencapai 90 tahun. Dia seorang psikolog Israel – Amerika pemenang Nobel di bidang ekonomi. Alasan tindakannya adalah bahwa dia merasa tidak suka dengan hidup di masa tua. Melalui bantuan dokter, dia mengakhiri hidupnya di Swiss.

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus
kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil Kasih karunia
Allah” (KPR 20:24).

Perjalanan hidup panjang seseorang yang dipenuhi kesuksesan dan kenyamanan hidup tidak selalu membuat seseorang tetap siap menghadapi masa-masa sulit di usia tuanya kelak. Tantangan-tantangan yang terbayang tentang hari esok bagi orang-orang yang memasuki usia lanjut, bisa mengecilkan hati seseorang untuk mau bertahan dan melanjutkan kehidupannya. Ini bisa menjadi semacam analogi bagi pelayanan juga.

Belakangan, tidak sedikit usaha yang memilih gulung tikar saat membayangkan masa depan perekonomian dunia ini. Apakah hal demikian bisa terjadi dalam lembaga- lembaga Kristen? Tentu jawabnya adalah bisa, walaupun seharusnya tidak demikian. Lembaga-lembaga Kristen bahkan gereja-gereja dipanggil dengan dasar dan misi yang jelas dari Tuhan Allah, yakni untuk menjadi pewarta kabar baik Tuhan Yesus dan pencegah kemerosotan dunia ini. Kalau dunia ini membutuhkan kabar baik dan kuasa menahan kemerosotannya, maka apapun yang terjadi seharusnya lembaga-lembaga Kristen dan gereja-gereja yang teguh pada misi-Nya tidak boleh menyerah dan takut akan masa depan.

Demikian halnya dengan STA Tiranus. Tiranus dengan komitmen pada misi-Nya walau usia sudah mendekat 60 tahun dan telah mengalami dinamika yang penuh pergulatan untuk survive akan terus berjuang untuk menyongsong sulitnya masa depan yang terbentang, karena kairos Tuhan (baca: waktu dan kesempatan Tuhan) belum selesai. Semangat pegembanan Amanat Agung yang tak lekang oleh waktu dan tak stagnan oleh tekanan yang dimiliki STA Tiranus hingga kini terpancar juga melalui alumni-alumni-nya.

Kalau pada DKK-2 yang lalu, saya cukup banyak
membagikan pengalaman palayanan lulusan-lulusan yang relatif muda dari tahun kelulusannya, maka kali ini saya ingin menyaksikan kesetiaan dan resiliensi dari salah satu di antara lulusan-lulusan yang tergolong senior dari Tiranus. Melalui foto- foto di sebelah, kita bisa mengenal Ibu Hotnida Ida N. M.Pd.K. Ibu ini lulus dari Tiranus tahun 1997. Dari sejak lulus, beliau sudah malang melintang dalam dunia pelayanan, baik pelayanan- pelayanan gerejawi pun pelayanan di sekolah-sekolah Kristen.

Dari tahun 1998 hingga tahun 2009, beliau terlibat di lingkungan Gereja Kasih Karunia Indonesia. Di tahun 2003-2009, beliau sempat menjadi gembala gereja tersebut. Berkat pengalamannya, pada tahun 2010-2018 beliau juga pernah dipercaya untuk menggembalakan Gereja Metodis Injili Malompar, di Minahasa Tenggara. Dalam berbagai bentuk pelayanan yang diembannya, beliau setia melakukan evangelisasi. Di tengah-tengah kesibukannya, beliau juga masih berkesempatan meningkatan pendidikan-nya ke jenjang magister pada tahun 2028-2019 di Universitas Kristen Imanuel, Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya, beliau tetap rajin mengadakan pelayanan misi ke berbagai daerah hingga April 2024.

Perjuangan ibu Hotnida dan tambahan ilmunya pada bidang pendidikan Kristen, kini menuntunnya pada keputusan untuk melayani sekolah Kristen kembali di Sentani, Jayapura sejak Mei 2024 yang lalu. Ini tidak mudah. Beliau harus memasuki pulau yang berbeda sekali budayanya. Namun demikian, beliau mengungkapkan rasa syukurnya oleh karena berkesempatan dibina dan dipersiapkan di STA Tiranus selama empat tahun dalam program Sarjana Teologi, untuk menjadi hamba Tuhan yang tahan banting dan berdedikasi dalam pemberitaan Injil.

Kesaksian kesetiaan dan ketahanan para alumni senior yang lulus puluhan tahun yang lalu seperti ibu Hotnida patut kita syukuri bersama. Sepak terjang mereka di pelayanan meluapkan rasa bangga dan pujian bagi Tuhan Yesus Sang Pemilik Tiranus, yang telah menganugerahi dan memandati kita bersama untuk menggelorakan misi-Nya. Segala pujian bagi-Nya semata!.

Mengakhiri bulan Maret 2025 ini, kita bersama juga bersyukur atas pertolongan Tuhan bagi kelanjutan renovasi fasilitas-fasilitas kampus. Renovasi kali ini
merupakan lanjutan dari renovasi tahap pertama. Tahap kedua sejak awak Januari 2025 ini, kita sedang terus berjuan untuk menuntaskan renovasi gedung utama sebelah timur, asrama susun untuk dosen-dosen, asrama keluarga, dan asraman putri. Diharapkan dalam kurun waktu lima bulan ke depan pendanaan dan pengerjaan renovasi bisa terselesaikan. Kita terus dalam kepercayaan penuh akan pencukupan Tuhan.
Harapan kami pada Semester Ganjl 2025-2026, para mahasiswa baru yang datang telah disambut dengan suasana kampus yang sudah lebih segar. Terima kasih banyak atas
kesetiaan dukungan doa, daya, dan dana dari bapak/ibu/rekan sekerja sekalian bagi kami yang terjun langsung mengelola pelayanan mulia ini.

Menutup DKK kali ini, kami terus berempati dan berdoa bagi pergumulan bapak/ ibu/ rekan sekerja sekalian, baik dalam keluarga, usaha, serta tanggung jawab apapun, yang akhir-akhir ini sedang menghadapi situasi ekonomi “yang sedang tidak baik-baik saja”. Yesus Kristus Tuhan tetaplah Sang Immanuel yang
mendampingi kita hingga akhir zaman. Amin.