DKK November 2019

Cihanjuang, November 2019

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus!

Sahabat Tiranus yang saya kasihi,

Apa kabar Bapak dan Ibu serta Saudara/i pendukung Tiranus? Kami semua di kampus, juga tiada henti bersyukur kepada Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus dan Roh Kudus, karena memiliki para pendukung setia. Dalam kegiatan doa pagi setiap hari Senin, doa syafaat dalam ibadah Kamis, serta dalam doa puasa di hari Jumat siang, kami memohon kepada Tuhan supaya kasih karunia-Nya melimpahi para mitra dan calon mitra Tiranus.

Izinkah saya secara ringkas berbagi sukacita. Di bulan November ini saya terpesona dengan kecerdasan iman wanita Siro Fenesia, suku Kanaan (Mat. 5:21-28). Anaknya perempuan sakit, dan sangat menderita karena dirasuk setan. Saya kira pikiran dan hati ibu itu pun amat menderita. Maka saat berjumpa Yesus diserukan, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita” (22).

Tuhan diam sejenak. Entah mengapa. Diamnya Tuhan ditafsir para murid seolah Sang Guru menolak beri tolongan. Motif rasisme dan perbedaan gender membuat mereka desak Yesus dengan perkataan, “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak” (23). Saya sendiri merasa prihatian dengan ucapan para murid itu. Tampak kehampaan belas kasihan, kontras dengan Sang Guru yang memanggil dan mengajar mereka (Mat. 9:35-36).

Saat Orang Nazaret itu berkata, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel,” perempuan berbeban berat itu malah mendekat dan menyembah sambil berkata: “Tuhan tolonglah aku” (24-25). Ketika Tuhan kemukakan sebuah kelaziman di rumah orang kaya di Israel, bahwa roti yang disediakan bagi anak-anak tidak patut diambil lalu diserahkan kepada anjing peliharaan di rumah, perempuan itu menjawab, “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya” (26-27).

Cerdas sekali. Perempuan itu tidak tersinggung. Ia tidak risau dengar kata anjing. Sebaliknya, wanita non-yahudi itu fokus kepada remah-remah roti yang jatuh dari meja tuan. Perempuan itu tidak minta roti yang menjadi hak anak. Ia hanya mohonkan remah-remah. Wanita itu tahu bahwa tugas Yesus pertama-tama kepada umat Israel yang terhilang, nyatakan injil Kerajaan Sorga tentang kebenaran, kuasa dan kasih Allah. Ia cuma minta sedikit kemurahan yang tersedia untuk bangsa pilihan, bagi kesembuhan anak dan bagi pemulihan hatinya.

Sangat mengejutkan tentunya ketika para murid dengar Yesus berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” (28). Perempuan itu disebut ibu dan diapresiasi. Dituliskan oleh Matius, bahwa “seketika itu juga anaknya sembuh.” Saya melihat iman sebesar biji sesawi dalam diri perempuan itu. Iman yang kecil mampu mendatangkan berkat besar dari Anak Daud, Mesias, yang penuh belas kasih! Wanita itu mengajarkan bahwa keyakinan kuat membangkitkan kegigihan berseru kepada Sang Juruselamat. Berhasil!

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia sebenarnya kita pun tidak patut dilawat Tuhan Yesus. Namun, kasih Allah bagi segala suku bangsa buat kita beroleh pengampunan dosa, jaminan kehidupan kekal, jawab-jawaban doa dan bahkan hidup berkemenangan. Bahkan secara ajaib Allah menyediakan Tiranus menjadi tempat orang bertumbuh dalam pengenalan akan kasih karunia yang besar di dalam Tuhan Yesus Kristus. Lembaga berusia 53 tahun ini (1966-sekarang) terus mendapat tuntunan, naungan, bimbingan dan pencukupan dari Allah yang maha pemurah dan penyayang.

 Kemurahan-Nya atas diri Pak Raskita Barus. Puji Tuhan, beliau telah berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan Dewan Penguji disertasinya di Torch International University di Seoul, pada hari Jumat 22 November 2019. Kami bisa merasakan bahwa beban yang selama ini menindihnya telah dilepas oleh kebaikan Tuhan Yesus sang mahacerdas. Beliau masih akan merampungkan perbaikan disertasi hingga mengikuti wisuda pada 27 Desember.

 Kemurahan-Nya akan menuntun dosen lain. Kita patut mendukung Pdt. Edi S. Ginting yang tengah menunggu hasil penilaian disertasi dari supervisornya di STT Jakarta. Jika berjalan baik, Pak Ginting segera mengikuti ujian disertasi. Sudah satu semester Pak Hery Setio Adi (M.Th) bergumul dengan studi pradoktoral dalam Perjanjian Lama, di STT Cipanas. Sdr. Herry Susanto (M.Th) tengah memempersiapkan diri bagi studi Ph.D bidang Perjanjian Baru di Ottago University mulai bulan April 2020.

 Kemurahan-Nya menaungi mahasiswa praktik. Sebanyak 17 orang mahasiswa semester tujuh kini berada di berbagai lokasi. Mereka tengah ditempa Sang Pemberi Amanat Agung menghadapi peluang dan tantangan khususnya penyesuaian diri dengan konteks, dengan tetap fokus kepada pewartaan Injil Yesus Kristus.

 Kemurahan-Nya bagi kampus. Renovasi tiga unit rumah sederhana untuk asrama mahasiswa berkeluarga kecil (Camprenik) hampir rampung pengerjaannya. Biaya tersedia melalui dukungan satu keluarga warga jemaat Gepembri, Kelapa Gading, Jakarta. Puji Tuhan. Bagian depan samping dari Gedung Bale Luhung, yang roboh karena lapuk, sudah selesai diperbaiki. Biaya perbaikan sebesar 35 juta disediakan Tuhan melalui para alumni Tiranus. Hal itu adalah wujud kepedulian yang sangat berharga!

 Kemurahan untuk institusi. Tim kerja reakreditasi intitusi dibawah koordinasi Dr. Rudy Alouw terus menyiapkan beragam kelengkapan yang akan dikirmkan secara online awal Desember. Agar bona fide, menurut dua asesor BAN PT pada kunjungan di 2014, Tiranus harus memiliki dana abadi (buffer) sedikitnya 2 M rupiah. Atas kemurahan Tuhan, seorang hamba-Nya telah mengirimkan dana sebesar 50 juta rupiah untuk keperluan itu.

 Kemurahan untuk finansial lembaga. Laporan keuangan dari Bendahara ialah bahwa pada bulan Oktober, Tiranus didukung oleh 77 donatur. Saldo kas sebesar Rp. 453 juta, namun dengan defisit dana Rp. 26 juta. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan doa dan dana Bapak, Ibu dan Saudara, juga untuk kesediaan sharing tentang informasi pekerjaan Tuhan di Tiranus yang mendidik 147 mahasiswa, kepada mereka yang terbeban.

 Dukungan doa. Tuhan Yesus kiranya memberi penghiburan bagi keluarga Serius Mendrofa/Ani Marbun, atas meninggalnya ayahanda pada hari Jumat 22 November 2019 di daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kiranya perayaan Natal STA Tiranus, pada hari Sabtu 30 November 2019 mendatangkan kemuliaan bagi Allah yang kudus.

Demikian informasi dan teriring salam dan doa kami,

Dr. Binsen S. Sidjabat
NIDN 2312035701

Catatan:

 Untuk menghemat biaya pengiriman DKK melalui pos, kami memohon kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara mengirimkan alamat email kepada: baum@tiranus.ac.id atau mengirimkan nomor WA Kepala Bagian Umum Tiranus, Ibu Lidya Cahyo: 0821-1467-2781.Terima kasih banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.