DKK September 2019

Cihanjuang, September 2019

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus!

Sahabat Tiranus yang saya kasihi,

Salam jumpa kembali Ibu, Bapak, dan Saudara! Apa kabar saat ini? Saya berharap bahwa selama di bulan September berkat Tuhan melimpah, sehingga kuat dan berhikmat menghadapi beragam tantangan dan peluang. Secara pribadi saya berdoa terus kepada Tuhan agar kisruh sosial dan politik, serta beragam kerugian karena bencana alam yang terjadi dapat teratasi dengan baik, dan dihadapi oleh masyarakat secara arif.

 Hari Minggu 22 September saya diminta oleh sebuah jemaat berkotbah terkait dengan ulang tahun kota Bandung ke-209. Saya mengajak warga jemaat berdoa serta berpartisipasi aktif bagi kesejahteraan kota dimana mereka ditempatkan (Yer. 29:7,8). Juga saya mengajak mereka memahami pesan Tuhan Yesus tentang identitas dan peran sebagai “garam dan terang dunia” (Mat. 5:13-16). Pesan rasul Paulus kepada Timotius, supaya menaikkan doa syafaat untuk pemerintah (1 Tim. 2:1-3) turut menjadi bagian isi kotbah.

 Saat memikirkan peran sebagai “garam dan terang dunia” dalam pengajaran Tuhan Yesus (Mat. 5-7), muncul pertanyaan tentang praktiknya. Lalu saya mengajak jemaat memahami bahwa sebagai “garam dan terang dunia,” para pengikut Tuhan pertama-tama “merendahkan hati di hadapan Allah” (5:3), sedia “berdukacita karena aniaya dan penolakan” (5:4,10-12), kemudian belajar “lemah lembut atau menguasai diri” (5:5), tetap “haus dan lapar akan kebenaran” (5:6), “bermurah hati” (5:7), “menjaga kesucian hati” (5:8), dan akhirnya berupaya “membawa damai” (5:9).

 Jalan-jalan itu tidak selalu mudah. Tuhan melukiskan perkara itu ibarat jalan sempit yang dihindarkan banyak orang (7:13-14). Jalan-jalan itu kerap menimbulkan kelelahan emosi dan mental. Namun, dengan selalu datang dan belajar kepada Kristus, dijanjikan bahwa batin yang lelah akan dilegakan-Nya (Mat. 11:28-30). Roh Kudus yang mendiami setiap orang percaya akan menguatkan, mengajari dan memampukan mereka (Yoh. 14:16-17, 26).

 Persiapan reakreditasi institusi. Dalam peran sebagai “garam dan terang” melalui pendidikan, salah satu fokus perhatian utama kami di kampus ialah persiapan reakreditasi institusi. Kelengkapan data dosen di pangkalan data perguruan tinggi yang selama ini kurang bagus, tengah dibenahi. Begitu pula dengan kelengkapan dokumen-dokumen terkait. Atas bimbingan Sdr. Feliks Samosir, yang cekatan di bidang manajemen sistem informasi perguruan tinggi, tiga staf kependidikan baru tampak membuat kemajuan berarti. Puji Tuhan.

 Lokakarya pendidikan teologi online. Meresponi kemajuan teknologi informasi dewasa ini perguruan tinggi umum dan perguruan tinggi teologi telah mengelola pembelajaran daring. Dalam kegiatan lokakarya yang difasilitasi Overseas Council International (OCI) di Bangkok, Thailand, pada 3-6 September lalu, B.S.Sidjabat bersama Rio Marbun menyaksikan bagaimana Bangkok Bible Seminary (BBS) melayani 140 mahasiswa yang tersebar di seluruh negara itu melalui pembelajaran online. Sebuah ruangan khusus tersedia di kampus dilengkapi dengan peralatan pendukung. Dr. Steve Taylor, teolog dari UK yang sudah 39 tahun di negeri gajah itu, mengembangkan pembelajaran daring itu. Dikatakan, diperlukan biaya sekitar USD5200 atau sekitar 72,8 juta rupiah untuk membangun ruangan khusus di BBS itu. Tiranus baru memiliki perangkat sederhana untuk melayani pembelajaran online itu, dan berdoa untuk pencukupan dana yang dibutuhkan.

 Pendidikan lanjutan dosen. Pendidikan lanjutan dosen di Tiranus terasa sangat mendesak untuk memenuhi kelengkapan dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional

(NIDN). Program pascasarjana (M.Th) menurut peraturan perguruan tinggi memerlukan lima dosen tetap penuh. Kini, dosen yang memiliki NIDN hanya empat orang, karena dosen yang berusia di atas 65 tahun langsung mendapat Nomor Urut Pendidik (NUP). Kita terus mendukung upaya Bapak Pdt. Edi S. Ginting merampungkan bagian akhir disertasinya di STT Jakarta. Begitu pula dengan usaha keras Bapak Raskita Barus menuntaskan disertasi untuk Torch International University di Seoul, Korea, akhir tahun 2019 ini.

 Kita bersyukur bahwa Bapak Hery Setio Adi (M.Th) sudah memulai studinya di tingkat doktoral dalam Perjanjian Lama, di STT Cipanas. Kita patut memuji Tuhan bahwa Langham Leadership Development di New Zealand telah mendesak Sdr. Herry Susanto (M.Th) untuk segera memempersiapkan diri bagi studi Ph.D bidang Perjanjian Baru di Ottago University di bawah asuhan Prof. Paul Trebilco. Jika semua berjalan baik, maka Sdr. Herry Susanto diharapkan memulai studi by research itu pada bulan Maret 2020. Kalau berlangsung sesuai rencana, istri bersama dua anak menyusul ke sana pada bulan Juli 2019. Semoga dalam waktu 3,5 tahun disertasinya tentang surat Kolose rampung.

 Pelayanan para alumni. Kita bersyukur bahwa para alumni yang baru diwisuda di bulan Juli 2019 lalu telah berada di beragam medan pelayanan gerejawi. Kita patut mendukung mereka di dalam doa supaya tetap setia, cendekia dan berhati mulai (berkarakter) dalam melaksanakan Amanat Agung Kristus. Sangat menarik melihat karya Tuhan bagi Sdr. Jaka Sianipar (S.Th) yang bersama istri dan dua anak mereka, kini berada di pedalaman Kalimantan Tengah, melayani warga jemaat Gepembri. Kiranya Tuhan memampukan mereka menyesuaikan diri.

 Mahasiswa praktik dari program sarjana. Sebanyak 17 orang mahasiswa semester tujuh kini berada di berbagai lokasi. Mereka tengah ditempa Sang Pemberi Amanat Agung menghadapi peluang dan tantangan khususnya penyesuaian diri dengan konteks, dengan tetap fokus kepada pewartaan Injil Yesus Kristus. Kiranya beragam pengalaman satu semester menajamkan spiritualitas, karakter dan keterampilan mereka.

 Renovasi tiga unit asrama mahasiswa berkeluarga. Tiga unit rumah sederhana untuk asrama mahasiswa berkeluarga kecil tengah dikerjakan. Biaya tersedia melalui dukungan satu keluarga warga jemaat Gepembri, Kelapa Gading, Jakarta. Kini renovasi itu sudah pada tahap memasang lantai dan pembenahan bagian dalam ruangan. Puji Tuhan.

 Kebutuhan finansial lembaga. Laporan keuangan dari Bendahara ialah bahwa hingga akhir pertengahan September, Tiranus mengalami defisit sejumlah 40 juta rupiah. Terima kasih banyak atas dukungan doa serta finansial dari Bapak/Ibu/Sdr bagi pencukupan dana operasional berjumlah Rp. 303 juta per bulan. Agar bona fide, menurut dua asesor BAN PT pada kunjungan di 2014, Tiranus harus memiliki dana abadi (buffer) sedikitnya 2 M rupiah.

  Demikianlah informasi, ucapan syukur kepada Tuhan, dan permohonan doa yang dapat kami kemukakan dalam kesempatan ini. Terima kasih banyak.

Teriring salam dan doa kami,

Dr. Binsen S. Sidjabat
NIDN 2312035701

Catatan:
Untuk menghemat biaya pengiriman DKK melalui pos, kami memohon kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara mengirimkan alamt email kepada: baum@tiranus.ac.id atau mengirimkan nomor WA Kepala Bagian Umum Tiranus, Ibu Lidya Chayo: 0821-1467-2781.Terima kasih banyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.